Perkembangan teknologi belakangan ini cukup berdampak terhadap pola ekonomi yang berkembang di masyarakat. Para pelaku ekonomi khususnya pengusaha harus bisa mengikuti perubahan zaman agar bisa bertahan di tengah situasi yang ada.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Nasional Majelis Ekonomi dan Silaturahmi Kerja Nasional Jaringan Saudagar Muhammadiyah, di Hotel Savoy Homan, Kota Bandung, Rabu (13/9/2017).
Menurut Sri Mulyani saat ini sektor usaha di bidang jasa tumbuh cukup tinggi dibanding sektor usaha lainnya. Hal ini, kata dia, dipicu adanya generasi milenial yang memiliki daya beli sehingga berdampak terhadap pola konsumsi di masyarakat.
"Teknologi bisa mempengaruhi pola konsumsi. Ekonomi kita beberapa tahun ini sektor jasa tumbuh cukup tinggi. Ini ada hubungannya dengan generasi milenial yang memiliki daya beli dan mengubah pola pikir," kata Sri Mulyani.
Tidak hanya itu, persepsi mengenai keberhasilan kini juga sudah berubah. Dulu menurutnya, seseorang dinyatakan berhasil ketika telah memiliki rumah dan mobil.
"Tapi sekarang konsep mengenai mobilitas itu luar biasa. Bukan tentu harus memiliki tapi bisa sharing. Kita bicara masalah telekomunikasi, zaman sudah meminta," ucapnya.
Bahkan,Sri Mulyani menggambarkan, saat ini orang terkaya di dunia tidak lagi dikuasai oleh pebisnis yang mengolah sumber daya alam. Tapi kini dikuasai oleh orang yang mampu memanfaatkan teknologi. Seperti Bill Gates dengan Microsoft, Mark Zuckerberg dengan Facebook, Jack Ma dengan Alibaba.
Semua itu menjadi bukti bila saat ini sedang terjadi pergeseran ekonomi. Atau dia sebut dengan revolusi industi tahap keempat. Di mana teknologi memiliki peran terhadap tatanan perekonomian ke depan.
"(Pemanfaatan teknologi) ini tren yang akan terjadi. Jangan lawan arus tapi tunggangi (ikuti arusnya)," ucapnya.
Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3641642/sri-mulyani-teknologi-bisa-pengaruhi-pola-ekonomi