Lewat Program ini, Bank Indonesia Komitmen Dukung Perkembangan Ekonomi Digital RI


Bank Indonesia (BI) mengadakan Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) ke-13 pada 28-30 Agustus 2019 di Bali. Tema yang dipilih adalah Maintaining Stability and Strengthening Momentum of Growth Amidst High Uncertainties in Digital Era. BMEB merupakan jurnal BI yang sudah diakui dunia internasional.
Gubernur BI Perry Warjiyo berkata di tengah ketidakpastian yang dimunculkan era digital maka perlu adanya sinergi serta inklusivitas yang merangkul masyarakat luas. Tujuannya agar pelaku ekonomi mulai dari pegiat startup hingga bisnis kecil bisa berkontribusi pada ekonomi. BI pun juga turut membina UMKM.
"Itu memang bagaimana kita secara bersama bersinergi membangun ekonomi keuangan digital sehingga bisa mengarahkan, mengangkat inovasi, dan juga inklusi di dalam pertumbuhan ekonomi maupun keuangan. Banyak startup-startup yang bisa dikembangkan. Salah satu UMKM yang kita tampilkan juga sangat berkembang di kreativitas dan dalam penggunaan digital finance," ujar Perry Warjiyo di Kuta, Bali.
Pihak BI juga mendukung ekonomi digital lewat mengoptimalkan pembayaran digital. Pertama adalah QRIS yang menyatukan QR code di Indonesia, kemudian elektrifikasi transaksi keuangan pemerintah, seperti Bansos.
"Sistem pembayaran digital itu juga bisa mendukung ekonomi keuangan digital termasuk QRIS yang sudah diumumkan, dan juga elektronifikasi dari berbagai transaksi, apakah Bansos, keuangan daerah, maupun dari berbagai usaha pemerintah," ujar Perry.
Bos Bank Indonesia itu berkata bahwa pegembangan digital banking telah menjadi kunci untuk pengembangan ekonomi digital. Interlink atau sinergi pun dibutuhkan antara fintech maupun digital banking.
Reporter: Tommy Kurnia
Share:

Recent Posts